Disinyalir olahraga yang satu ini sudah populer sejak 1400 SM yang berasal dari timur tengah. Dulunya hanya dihelat pada suatu pesta-pesta saja, dimana pesta tersebut identik dengan kebahagiaan pernikahan atau kelahiran bayi. Tidak hanya sekedar passion saja, dengan seiringnya perkembangan zaman, kini tarian ini menjadi salah satu pilihan aktivitas olahraga untuk gaya hidup orang masa kini.

Tarian atau olahraga ini dinamakan dengan Belly Dance. Tidak hanya populer dan hanya diperuntukan untuk wanita mudah dan tua saja, tetapi olahraga yang satu ini telah menjadi salah satu olahraga yang tepat untuk ibu-ibu hamil.

 

Manfaat Belly Dance untuk Ibu Hamil

Diambil dari salah satu sumber website yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak, menyatakan bahwa jenis olahraga yang satu ini merupakan salah satu tips hamil sehat yang bisa dilakukan oleh ibu-ibu hamil. Setiap gerakan dari Belly Dance ini dapat membantu pembentukan tubuh yang lebih indah.

Perut, dada, otot lengan, dan panggul juga akan semakin kencang dengan melakukan olahraga ini secara rutin. Belly Dance juga akan memberikan efek relaksasi bagi ibu hamil pada otot perut dan pinggul, sehingga proses persalinan akan jauh lebih lancar. Sistem pernafasan akan lebih teratur dan proses persalinan nantinya akan lebih terbantu. Tidak hanya itu saja, gerakan dari Belly Dance ini akan membuat ibu-ibu hamil meningkatkan rasa percaya dirinya, sehingga mereka akan bisa lebih menikmati proses kehamilan.

Manfaat lainnya adalah jenis olahraga ini mampu menurunkan berat badan hingga 1000 Kalori jika melakukannya selama 30 menit hingga 45 menit. Namun, jika ingin mendapatkan manfaat untuk menurunkan berat badan, sebaiknya dilakukan pasca melahirkan. Jenis olahraga ini telah dikembangkan dan dibedakan antara gerakan untuk senam kesehatan (khusus kaum wanita pada umumnya) dan gerakan khusus untuk ibu hamil.

Penting untuk Diperhatikan Ibu Hamil

Jenis olahraga yang satu ini termasuk kedalam gerakan low impact yang boleh dilakukan oleh ibu-ibu hamil. Untuk gerakan-gerakan yang tajam, ibu hamil disarankan untuk mengurangi gerakan yang tajam tersebut. Usia kandungan ibu hamil juga menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Dianjurkan untuk ibu-ibu hamil yang memilih jenis olahraga ini, usia kandungannya diatas 5 bulan, dimana janin sudah menempel lebih kuat pada dinding rahim.

Setelah usia kandungan bertambah dan mendekati usia persalinan, sebaiknya untuk mengurangi intensitas dari olahraga ini. Yang lebih baik lagi adalah ibu hamil merencanakan kehamilannya dan melakukan jenis olahraga ini agar otot ibu sudah terbentuk kuat dan siap untuk mengandung janin.

Jangan melebihi dari batas waktu untuk melakukan jenis olahraga yang satu ini. Bagi ibu-ibu hamil, bisa melakukannya selama 30 menit hingga 45 menit, jika melebihi dari waktu tersebut (atau lebih dari 1 jam) dikhawatirkan ibu hamil akan mengalami beberapa kondisi seperti lemas dan terlalu kecapekan.