Memasak memang menjadi suatu hal yang menyenangkan dilakukan, apalagi jika untuk orang-orang yang kita cintai. Selain itu, masak sendiri lebih sehat dan kualitas makanan lebih terjaga dari pada membelinya di luar.

Kebiasaan memanaskan makanan berulang-ulang dapat menurunkan kadar nutrisi yang terkandung di dalamnya. Misalnya saja salah satu nutrisi penting yang akan terbuang adalah vitamin C, bahkan bisa menurunkan kadar vitamin tersebut 50-80 persen. Seperti diketahui bahwa vitamin C memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan tubuh. Namun sayangnya makanan yang dipanaskan kembali seringkali berisiko mengandung sifat karsinogenik yang akhirnya meracuni tubuh dan di kemudian hari dapat memicu perkembangan penyakit, seperti kanker.

Agar tidak terjadi hal demikian, beberapa makanan yang seharusnya tidak dipanaskan kembali:

Bayam

Di antara banyak pilihan sayur, bayam menjadi salah satu yang favorit. Selain lezat, bayam juga memiliki gizi yang melimpah. Di antaranya seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin K, dan vitamin E. Sayangnya di balik manfaat tersebut, bayam justru berbahaya bagi tubuh kita. Ketika dipanaskan kembali, bayam mengandung nitrat yang akan berubah menjadi senyawa nitrit. Nitrit inilah yang akan menyebabkan seseorang terkena kanker.

Telur

Mudah dan praktis, telur seringkali dipilih ketika waktu tak banyak. Tapi perlu diperhatikan, semakin panas dan lama kamu masak, nutrisinya yang baik akan hilang. Bahkan, bisa membuat telur berubah jadi racun. Jika mengolahnya tepat, kamu bisa merasakan kandungan vitamin A, kalsium, vitamin B6, dan lain-lain. Kalau kamu sedang mengurangi kalori makan, sebaiknya kamu merebusnya.

Gorengan

Makan gorengan dingin memang gak enak banget, kan? Tapi lebih baik kamu tidak memanaskannya lagi sebelum menyantapnya. Sebab, biasanya butuh minyak yang banyak untuk menggorengnya.

Kalau dipanaskan lagi, kandungan kolesterolnya semakin tinggi. Makanan tinggi lemak biasanya juga tinggi kalori, karena 1 gram lemak setara dengan 9 kalori. Sehingga satu sendok teh minyak gorengan dapat menyumbang 45 kalori.

Sumber Foto: Google.com

Nasi

Nasi adalah makanan utama yang selalu ada, dan juga makanan yang mungkin paling sering dipanaskan. Beras mentah biasanya mengandung spora Bacillus cereus yang tidak mati meskipun sudah dimasak. Saat nasi matang dan dibiarkan mendingin di suhu ruangan, bakteri tersebut bisa bertambah banyak dan menyebabkan keracunan.

Jadi jika sudah dimikian, nasi yang dipanaskan berkali-kali pun tidak akan membunuh bakteri-bakteri yang ada di dalamnya. Apalagi membiarkannya terus menerus di dalam suhu runagan.

Ayam

Ayam termasuk bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi dan dihangatkan kembali. Namun komposisi protein di dalam ayam akan menghilang atau menyebabkan masalah pencernaan jika dipanaskan kembali. Salah satu tip untuk menghangatkan sisa ayam adalah dengan menggunakan microwave dan pastikan agar ayam tersebut bisa panas sampai ke bagian tulangnya sebelum dimakan.

Daging Olahan

Daging olahan mengandung banyak bahan kimia dan zat pengawet yang bisa menjadi racun bila dihangatkan lagi dengan microwave. Riset yang dilakukan oleh Food Control menemukan bahwa memanaskan daging olahan dengan radiasi microwave akan menimbulkan efek oksidasi kolesterol yang dapat berujung pada penyakit jantung.

Sumber Foto: Google.com