Nyeri haid atau dismenore adalah nyeri atau kram di perut bagian bawah, yang muncul sebelum atau sewaktu menstruasi. Pada sebagian wanita, dismenore dapat bersifat ringan, namun pada sebagian lain, dismenore bisa berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dismenore ditandai oleh kram di bagian bawah perut. Kondisi tersebut normal terjadi setiap bulan dan tidak perlu dikhawatirkan, karena merupakan proses yang terjadi secara alami di rahim wanita. Seiring bertambahnya usia, dismenore juga akan menghilang secara bertahap.

Sumber Foto: Google.com

Tanda dan Gejala Nyeri Haid yang Normal

Nyeri haid normal sering ditandai dengan berbagai gejala seperti:

  • Kram
  • Nyeri perut bagian bawah
  • Nyeri di punggung bawah
  • Paha dalam terasa ditarik
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Pusing

Untuk nyeri haid normal, Anda tak perlu buru-buru minum obat. Biasanya rasa nyeri akan hilang sendiri. Namun jika tak juga hilang, Anda bisa minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen untuk meringankannya.

Penyebab Nyeri Haid yang Tidak Normal

Tidak semua penyebab nyeri dan kram perut diakibatkan oleh proses peluruhan darah haid yang normal. Ada kalanya kondisi ini muncul karena penyakit lain sehingga memicu nyeri yang terasa sangat kuat.

Nyeri haid yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu disebut dengan dismenore sekunder.

Tanda dan Gejala Nyeri Haid yang Tidak Normal

1. Pendarahan yang Berlebihan

Anda tentu dapat mengukur seberapa banyak darah menstruasi yang normal dan tidak. Artinya, periode menstruasi yang “normal” biasanya melibatkan hilangnya dua atau tiga sendok makan darah secara total.

Bila Anda perlu mengganti pembalut selama dua jam sekali, atau menggunakan lebih dari lima pembalut, Moms harus berbicara dengan dokter.

2. Kram Perut yang Intens

Jika Anda sering mengalami kram begitu parah sehingga harus absen bekerja atau sekolah.

Atau kram yang sepertinya tidak reda sama sekali oleh obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, Moms mungkin berurusan dengan sesuatu yang lebih serius.

Masa-masa yang sangat menyakitkan bisa menjadi gejala endometriosis, yaitu gangguan di mana lapisan uterus tumbuh di area lain selain rahim, seperti indung telur, saluran telur, atau bahkan usus.

4. Penggumpalan Darah yang Besar

Gumpalan darah kecil sesekali di pembalut tidak perlu dikhawatirkan. Kadang-kadang, selama aliran sangat berat, antikoagulan di tubuh tidak dapat mengikuti aliran Anda, yang mengarah ke gumpalan kecil yang tidak berbahaya.

Namun, gumpalan darah yang lebih besar dari seperempat dapat menjadi tanda fibroid rahim, serta gangguan keturunan seperti penyakit von Willebrand.

5. Nyeri Panggul Yang Berlebih

Banyak dari kita mengalami beberapa nyeri punggung bawah (pinggul) selama periode menstruasi, ini, sekali lagi, masalah yang disebabkan oleh prostaglandin.

Prostaglandin dapat menyebabkan rahim berkontraksi terlalu kuat, yang memotong suplai oksigen ke beberapa otot di sekitarnya.

Namun, bila Anda berurusan dengan sakit punggung lumpuh selama periode, serta nyeri perut atau panggul, itu bisa menjadi tanda endometriosis.