Sumber Foto : Google.com

Memiliki berat badan berlebih, apalagi hingga obesitas, bisa sangat merepotkan. Bukan hanya persoalan susah mencari ukuran baju yang pas dengan tren terkini di pusat perbelanjaan, termasuk juga gerak tubuh terbatas dan adanya ancaman penyakit akibat berlebihnya berat badan itu sendiri.

Ada banyak cara yang ditempuh untuk menurunkan berat badan. Mulai dari program diet ketat, rajin nge-gym, sedot lemak atau penggunaan teknologi mutakhir lainnya, atau bisa juga dengan cara lebih tradisional seperti dengan minum jamu.

Entah karena rekomendasi teman yang katanya ampuh, melihat banyaknya testimoni di media sosial, klaim tradisional, atau tergiur saat melihat iklan membuat banyak orang penasaran untuk melangsingkan tubuh dengan jamu. Apalagi jika beragam upaya penurunan berat badan telah dicoba tapi belum juga menunjukkan hasil.

Pertanyaannya, apakah konsumsi jamu untuk mengatasi obesitas atau kelebihan badan aman untuk peminumnya?

Efek Samping Obat Pelangsing atau Obat Diet

Ada berbagai masalah kesehatan yang bisa didapatkan akibat mengonsumsi obat pelangsing. Berikut efek samping obat diet yang mengganggu kesehatan:

1. Ketergantungan

Hal pertama yang perlu Anda khawatirkan ketika mengonsumsi obat pelangsing adalah ketergantungan. Dalam hal ini, tubuh Anda akan merasa ketagihan dan tidak bisa lepas dari obat itu. Biasanya, ketergantungan ini bisa dilihat ketika Anda memutuskan untuk berhenti, tapi ada reaksi yang tak wajar pada tubuh.

Misalnya, ketika Anda berhenti mengonsumsi obat tersebut, tiba-tiba tubuh meriang ataupun kepala pusing. Itulah ketergantungan, efek samping obat pelangsing yang perlu diwaspadai dari sekarang.

2. Sakit kepala

Belviq (lorcaserin) Serotonin 2C agonis reseptor selektif dapat menekan nafsu makan. Namun efek sampingnya menimbulkan sakit kepala, selin itu juga menimbulkan mual, pusing, kelelahan, mulut kering, dan sembelit. perlu diingat! Jangan melebihi 10 mg dua

3. Berisiko kanker

Dalam kemasan Saxenda (liraglutide), tersera peringatan efek samping obat diet ini terhadap kanker tiroid. Namun, penelitian hanya mengidentifikasi risiko ini pada hewan. Tetapi, jika Anda memiliki riwayat atau keluarga karsinoma tiroid meduler (MTC) atau sindrom Endokrin Neoplasia Ganda tipe 2, Anda tidak boleh menggunakan Saxenda karena kemungkinan risiko tumor tiroid.

4. Jantung Berdebar & insomnia

Pernahkah Anda merasakan jantung berdebar setelah mengonsumsi obat? Jika pernah, hal itu juga efek samping obat pelangsing. Sudah banyak kasus terjadi, orang yang mengonsumsi obat pelangsing merasakan jantungnya berdetak kencang seperti habis olahraga. Selain itu, efek yang dihasilkan juga bisa membuat mata menjadi sulit terpejam di malam hari.

5. Cedera Hati

Inhibitor lipase seperti Alli atau Xenical (orlistat) telah dikaitkan dengan cedera hati dan pasien harus waspada terhadap tanda-tanda penyakit hati seperti gatal pada kulit, mata kuning (jaundice), sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan pucat. Bahkan tinja dan urine berwarna cokelat (karena kelebihan bilirubin dalam urine).

6. Cacat lahir

Qsymia (phentermine dan topiramate) disetujui oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) sebagai obat penurunan berat badan baru yang diperpanjang pada tahun 2012.

Qsymia telah dibatasi karena topiramate, salah satu obat yang terkandung dalam Qsymia, efek samping obat diet ini dapat menyebabkan cacat lahir parah pada wanita hamil. Ini berarti Anda hanya dapat memperoleh Qsymia dari apotek bersertifikat atau melalui surat melalui jaringan pengiriman Qsymia.

Jika Anda tertarik untuk menurunkan berat badan, Anda mungkin telah mempertimbangkan untuk membeli produk penurunan berat badan diet alami atau herbal, juga disebut suplemen penurunan berat badan, yang bisa Anda dapatkan di toko atau toko online. Untuk menurunkan berat badan dengan mudah kuncinya adalah anda