Kurang tidur bisa membuat banyak masalah bagi tubuh kita. Selain perasaan lelah sepanjang hari, hal populer lainnya dari kurang tidur adalah menambah berat badan. Benarkah kurang tidur memang bisa mempengaruhi berat badan?

Selain kurang bergerak dan pola makan tinggi kalori, kurang tidur juga menyebabkan kegemukan. Secara ilmiah dibuktikan orang-orang yang jam tidur malamnya singkat lebih gemuk dibanding mereka yang tidurnya cukup dan berkualitas.

Sumber Foto: Google.com

1. Perubahan Kadar Hormon

Penelitian yang dilakukan di Universitas Stanford mengungkapkan bahwa tidur di bawah 7 jam sehari akan berakibat pada ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Saat Anda kurang tidur, hal ini akan memengaruhi hormon kortisol dan ghrelin. Peningkatan hormon kortisol akan mengacaukan nafsu makan sehingga Anda selalu merasa lapar dan ingin makan terus. Begitu juga dengan hormon ghrelin. Hormon ini sangat berperan dalam mengontrol nafsu makan. Jika terjadi peningkatan hormon ghrelin, maka nafsu makan pun akan bertambah pula.

2. Pembakaran Kalori Sedikit

Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa orang yang kurang tidur tubuhnya membakar kalori 5 persen lebih sedikit dibandingkan mereka yang cukup tidur. Selain itu pengeluaran energi pasca makan juga 20 persen lebih sedikit.

3. Nafsu Makan Lebih Tinggi

Nafsu makan lebih tinggi Kurang tidur berdampak pada tingginya hormon ghrelin, hormon yang memberi tahu otak untuk makan. Fungsi hormon ini adalah menaikkan nafsu makan, meningkatkan produksi lemak dan membuat tubuh berkembang. Sebaliknya, saat kurang tidur hormon leptin yang bertugas memberi tahu otak bahwa kita sudah kenyang, justru berkurang. Kadar leptin biasanya tinggi saat malam sehingga kita bisa tidur dan meningkat di siang hari saat tubuh memang membutuhkan energi. Rendahnya hormon leptin membuat kita tetap lapar meski sudah makan.

4. Penurunan Metabolisme

Tidur memegang peranan penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Ketika Anda kurang tidur, maka metabolisme tubuh pun akan terganggu dan terjadi penurunan. Saat terjadi penurunan metabolisme, proses pembakaran lemak dan kalori juga semakin melambat dan penurunan berat badan berjalan lambat. Ini adalah efek berantai.

5. Kecenderungan Memilih Makanan Yang Buruk

Saat Anda begadang, rasa lapar pasti muncul di jam-jam rawan seperti dini hari. Ya kan? Untuk mengganjal perut, banyak orang cenderung mengonsumsi makanan cepat saji seperti camilan atau minuman berkafein dan bersoda. Minuman berkafein atau bersoda rasanya memang enak sih, sayangnya kedua minuman ini mengandung kadar gula serta kalori yang tinggi. Gula dan kalori adalah resep terbaik untuk penumpukan lemak. Selain itu, konsumsi camilan yang mengandung banyak lemak juga berpotensi dalam meningkatkan berat badan.

6. Lemak tubuh lebih banyak

Penelitian yang dilakukan tim dari University of Chicago, menemukan bahwa orang yang cukup tidur biasanya jarang merasa lapar. Penjelasannya, saat tidur hormon ghrelin tetap sama. Namun saat kita hanya tidur 5 jam, kadar ghrelin naik sampai 9 poin. Karena hormon ini memicu retensi lemak, maka orang yang kurang tidur menyimpan lemak lebih banyak.

7. Muncul Sifat Malas

Saat waktu tidur berkurang, tubuh akan kekurangan energi sehingga timbul rasa malas, terutama keinginan untuk berolahraga. Ini menjadi salah satu faktor yang membuat Anda mengalami peningkatan berat badan: Anda jadi kurang bergerak! Saat rasa malas timbul, Anda menjadi lamban dan ingin segala sesuatu yang instan. Saat hal itu menjadi kebiasaan, bukan hal yang mengherankan jika berat badan Anda naik.