11 Juta Penduduk kota Wuhan, Tiongkok, dibuat panik setelah banyak orang jatuh sakit sesudah berkunjung ke pasar seafood Huanan. Anehnya, jumlah korban semakin cepat. Padahal, sebagian besar dari mereka tak pernah berkunjung ke pasar tersebut.  Fenomena apa yang terjadi? Setelah diselidiki secara mendalam, virus corona menjadi biang keladi utama dari kepanikan tersebut. Hal yang perlu digarisbawahi, virus ini bisa menular dengan cepat, hingga menimbulkan kematian.

Apakah Virus Corona dan Bagaimana Penyebarannya?

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani menjelaskan bahwa 2019-nCoV adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia.

Bedanya dengan virus lain, ujar Diah, virus corona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.

Menurut Diah, virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru, atau dikenal dengan sebutan Pneumonia, yaitu infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh virus dan berbagai mikroorganisme lain, seperti bakteri, parasit, jamur, dan lainnya.

“Pertukaran oksigen tidak bisa terjadi sehingga orang mengalami kegagalan pernafasan. Itulah mengapa virus ini berat karena bukan lagi hanya menyebabkan flu atau influensa tapi dia menyebabkan Pneumonia,” kata Diah saat dihubungi BBC Indonesia.

Diah melanjutkan proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernafasan.

Virus ini masuk melalui saluran nafas atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru.

“Sebenarnya belum 100 persen. Tapi dilihat dari sekian ratus kasus yang dipelajari, dan sifat dasar virus, maka inkubasi virus ini dua sampai 14 hari. Itu mengapa kita mewaspadai periode dua minggu itu,” kata Diah.

Berikut ini beberapa fakta mengenai virus korona baru:

Gejala

Gejala dari virus korona baru termasuk demam, batuk dan kesulitan bernafas. Gejala-gejala ini mirip dengan yang disebabkan oleh SARS, menurut sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet.

Beberapa gejala mirip dengan SARS, tetapi ada beberapa perbedaan seperti tidak adanya gejala saluran pernapasan atas (pilek, bersin dan sakit tenggorokan).

Puluhan Meninggal Dunia

Pada 25 Januari, tercatat hampir 1.300 kasus yang terkonfirmasi, 41 kematian yang berhubungan dengan virus 2019-nCoV di China, menurut The New York Times.

Pada 24 Januari, orang kedua, seorang perempuan di Chicago (Amerika Serikat) dipastikan memiliki virus. Kasus pertama diderita oleh seorang pria di negara bagian Washington. Kedua individu ini baru saja kembali dari Wuhan.

Virus Corona Menyebar di Beberapa Negara

Kasus pertama dari virus dilaporkan di Wuhan, China pada 31 Desember 2019. Sejak itu, virus menyebar ke berbagai negara lain, termasuk Thailand, Jepang, Republik Korea, Amerika Serikat, Australia, Prancis, dan lainnya.

Virus Menular dari Manusia ke Manusia

Menurut CDC, virus ini bisa menular dari manusia ke manusia dalam kasus yang terbatas. Akan tetapi, penularan utama tampaknya dari hewan ke manusia.

CDC mengungkap bahwa virus korona bisa menyebar dari orang yang terinfeksi melalui udara (partikel virus dari batuk atau bersin), menyentuh atau berjabat tangan, perantara benda atau permukaan yang kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata Anda sebelum Anda mencuci tangan.

Langkah Preventif dan Cara Pencegahan Virus Corona

Berikut adalah beberapa langkah preventif pencegahan virus corona:

1. Sering bilas tangan Anda dengan sabun dan air
2. Hindari menyentuh mata, mulut, atau hidung Anda dengan tangan yang tidak bersih.
3. Hindari kontak dekat dengan orang-orang yang tidak sehat.
4. Pakailah masker saat beraktivitas di luar ruangan dan di tempat-tempat umum
5. Jika Anda merasakan gejala seperti flu, segera periksa diri Anda.
6. Cukup beristirahat
7. Perbanyak minum air putih