Beras atau nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat yang utama bagi masyarakat di Indonesia. Terdapat berbagai jenis beras yang sudah lama dikenal di Indonesia, seperti beras putih, beras coklat dan beras merah. Selain ketiga jenis beras tersebut, ada pula jenis beras lainnya yang sama-sama diyakini bermanfaat untuk menurunkan berat badan, yaitu beras shirataki.

Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan atau diet, maka beras merah dikenal memiliki kalori paling rendah. Namun, di antara beras merah dan beras shirataki ini, mana yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan? Perhatikan informasi berikut ini.

  • Beras merah

Meski dikenal dapat membantu diet, sebenarnya beras merah memiliki kandungan gizi yang melimpah. Jenis beras ini tidak melewati proses penggilingan, sehingga kandungan magnesium dan serat yang terkandung di bagian kulit arinya (aleuron) masih tetap terjaga.

Beras merah mengandung antosianin (zat warna merah) yang tinggi sehingga bahan makanan ini memiliki warna merah. Selain sebagai zat pewarna, antosianin juga berperan sebagai antioksidan yang berfungsi menangkal radikal bebas.

Beras merah memiliki kandungan nutrisi, serat, vitamin, dan mineral yang tinggi.

Pada 100 gram beras merah mentah mengandung 352 kalori, 7,3 gram protein, 0,9 gram lemak, 76,2 gram karbohidrat, 0,8 gram serat, 15 mg kalsium, 4,2 mg zat besi, 202 mg kalium, 1,9 mg zinc, serta 0,34 mg Vitamin B1.

  • Beras shirataki

Dibandingkan beras shirataki, mungkin Anda lebih mengenal mie shirataki untuk membantu diet. Sebenarnya kandungan keduanya hampir sama.

Beras shirataki terbuat dari zat bernama glukomanan. Glukomanan merupakan salah satu jenis serat makanan alami yang larut dalam air, yang diambil dari ekstrak akar ubi gajah atau dikenal dengan konjak. Glukomanan mengandung 40% berat kering ubi gajah yang berasal dari Asia Tenggara.

Glukomanan terkenal memiliki kandungan kalori yang sangat rendah. Bahkan, glukomanan kerap disebut “zero calorie” karena hampir tidak memiliki kandungan kalori atau nol kalori dan nol karbohidrat.

Karena kandungan kalorinya yang sangat rendah, glukomanan dalam beras shirataki dikenal sebagai bahan yang efektif untuk diet.

Selain kandungan kalori dan karbohidrat yang sangat rendah, glukomanan juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Menurut hasil sistematis dari 14 studi, glukomanan dapat menurunkan kolesterol sebesar 19 mg/dL, kolesterol LDL “jahat” sebesar 16 mg/dL, trigliserida sebesar 11 mg/dL, dan gula darah sebesar 7,4 mg/dL.

Beras mana yang lebih efektif untuk diet?

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam diet atau menurunkan berat badan, yaitu kandungan kalori yang Anda makan dalam satu hari. Semakin tinggi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh, semakin mungkin berat badan seseorang bertambah.

Begitupun sebaliknya, semakin sedikit kalori yang masuk ke dalam tubuh, penambahan berat badan seseorang pun semakin minim. Oleh karena itu, bila Anda sedang melaksanakan diet, penting sekali untuk mengonsumsi makanan rendah kalori.

Dari fakta-fakta di atas, dapat diketahui bahwa beras shirataki memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan beras merah. Hal ini berarti beras shirataki dinilai sangat efektif untuk diet. Bahkan, karena kandungan gulanya yang rendah, beras shirataki pun sangat baik untuk penderita diabetes.

Apalagi faktanya, glukomanan yang terkandung dalam beras shirataki juga dapat meningkatkan rasa kenyang seseorang. Dengan demikian, setelah memakan nasi beras shirataki, seseorang yang sedang diet bisa secara otomatis mengurangi asupan makanan pada waktu makan berikutnya.

Namun perlu diingat pula, dalam upaya diet berat badan, tidak hanya kalori yang harus diperhatikan. Anda pun harus mengubah pola makan dan gaya hidup lebih sehat dengan olahraga, memenuhi kebutuhan air yang cukup, serta meningkatkan protein dan mengurangi karbohidrat.

Disarankan untuk berkonsultasi ke dokter, jika Anda ingin menurunkan berat badan, untuk langkah-langkah yang tepat.