Apa itu obesitas?

Kegemukan alias obesitas adalah penumpukkan lemak yang tidak normal atau berlebihan di dalam tubuh. Kondisi ini jika dibiarkan terus menerus dapat memengaruhi kesehatan penderitanya. Ya, kondisi ini tidak hanya berdampak pada penampilan fisik penderitanya, tetapi juga meningkatkan risiko dalam kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan terbesar di seluruh dunia. Selain dapat menyebabkan masalah kesehatan secara fisik, kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah psikologis, seperti stres dan depresi.

Obesitas dan berat badan berlebih (overweight) merupakan dua konsep yang berbeda. Overweight adalah kondisi di mana terdapat kenaikan berat badan berlebih. Namun demikian, kenaikan berat badan tidak hanya disebabkan oleh lemak berlebih, tetapi juga bisa disebabkan massa otot atau cairan dalam tubuh. Kondisi-kondisi tersebut dapat memberikan dampak berbahaya pada kesehatan.

Berikut beberapa faktor yang bisa jadi penyebab kenaikan berat badan dan obesitas:

1. Genetik

Genetik alias keturunan adalah salah satu komponen terbesar yang bisa memicu obesitas. Anak dari orangtua yang obesitas jauh lebih berisiko mengalami obesitas dibanding anak yang orangtuanya memiliki berat badan ideal.

Meski begitu bukan berarti obesitas sepenuhnya ditentukan oleh genentik. Pasalnya, apa yang Anda konsumsi juga memiliki efek besar pada gen yang dapat memicu obesitas. Ya, jika Anda memiliki gen obesitas dan Anda memiliki kebiasaan hidup yang tidak sehat, maka hal tersebut justru akan meningkatkan risiko Anda berkali-kali lipat untuk mengalami obesitas.

2. Junk food

Junk food adalah jenis makanan yang tinggi kandungan gula, lemak, garam, dan minyak. Kombinasi inilah, ditambah dengan wangi makanan dan berbagai paduan rasa lainnya, yang membuat makanan junk food terasa nikmat sehingga bikin ketagihan. Tanpa sadar, orang yang sering makan junk food menumpuk banyak kalori dan lemak di tubuhnya.

3. Kurang Berolahraga

Segala kemajuan tekonolog sekarang ini membuat banyak orang menjadi malas berolahraga dan melakukan kegiatan fisik. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab obesitas yang harus diperhatikan. Hidup jadi lebih santai dengan berbagai teknologi yang tersedia sekarang ini, yang membuat banyak orang malas melakukan aktivitas fisik.

Kurang aktivitas fisik dapat menyebabkan perlambatan metabolisme dalam tubuh. Akibatnya, kalori akan lebih banyak menumpuk di dalam tubuh. Bahkan tak hanya soal kalori saja.

Aktivitas fisik yang minim juga memengaruhi kinerja hormon insulin dalam tubuh. Saat kadar insulin dalam tubuh tidak stabil, hal ini erat kaitannya dengan penambahan berat badan.

4. Obat-obatan tertentu

Banyak obat-obatan dengan/tanpa resep dokter dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping. Misalnya antidepresan yang sudah lama dikaitkan dengan kenaikan berat badan secara perlahan-lahan.

Beberapa obat-obatan lain yang bisa memicu kenaikan berat badan adalah obat diabetes dan antipsikotik yang sering digunakan untuk meredakan masalah mental. Obat-obatan ini mengubah fungsi tubuh dan otak Anda, menyebabkan meningkatkan nafsu makan dan berkurangnya tingkat metabolisme Anda. Hal tersebutlah yang memicu kenaikan berat badan.

5. Kurang Istirahat

Faktor penyebab obesitas selanjutnya adalah kurang istirahat. Penelitian di Warwick Medical School, University of Warwick telah menemukan bahwa jika kamu tidak cukup tidur, maka risiko obesitas menyerang akan menjadi dua kali lipat. Risiko ini bahkan berlaku untuk orang dewasa dan anak-anak.

Kurang tidur secara signifikan meningkatkan risiko obesitas pada kedua orang dewasa maupun anak-anak. Kurang tidur dapat menyebabkan obesitas melalui peningkatan nafsu makan akibat dari perubahan hormonal.