Kekurangan zat besi sering disebut anemia defisiensi besi, dan bisa menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Tanda-tanda umum kekurangan zat besi:

  • Kelelahan: Merasa lelah berlebihan, bahkan setelah beristirahat cukup.
  • Pucat: Kulit, bibir, dan kuku terlihat lebih pucat dari biasanya.
  • Sesak napas: Terasa sulit bernapas, terutama saat beraktivitas.
  • Sakit kepala: Sering mengalami sakit kepala atau pusing.
  • Kulit kering dan rambut rontok: Kulit menjadi lebih kering dan rambut mudah rontok.
  • Kuku rapuh: Kuku mudah patah dan terlihat rapuh.
  • Lidah bengkak atau sakit: Lidah terasa sakit atau bengkak.
  • Mudah infeksi: Sistem kekebalan tubuh melemah sehingga lebih mudah terserang penyakit.
  • Sulit berkonsentrasi: Kesulitan fokus dan mengingat hal-hal.
  • Tangan dan kaki dingin: Terasa dingin pada tangan dan kaki.

Selain itu, beberapa gejala lain yang mungkin muncul:

  • Nafsu makan berkurang: Tidak nafsu makan atau sering merasa mual.
  • Gelisah: Sulit tidur atau merasa gelisah.
  • Depresi: Perasaan sedih dan putus asa.

Penting untuk diingat:

  • Tidak semua orang dengan kekurangan zat besi akan mengalami semua gejala di atas.
  • Beberapa gejala bisa mirip dengan kondisi kesehatan lainnya, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.

Apa yang harus dilakukan jika mencurigai kekurangan zat besi?

  • Konsultasikan dengan dokter: Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar zat besi dalam tubuh.
  • Perbanyak konsumsi makanan kaya zat besi: Seperti daging merah, hati, ikan, kacang-kacangan, bayam, dan buah-buahan.
  • Konsumsi suplemen zat besi: Jika diperlukan, dokter akan meresepkan suplemen zat besi.

Pencegahan:

  • Konsumsi makanan bergizi: Pastikan asupan makanan seimbang dengan kandungan zat besi yang cukup.
  • Perhatikan kelompok berisiko: Wanita hamil, anak-anak, dan vegetarian memiliki risiko lebih tinggi kekurangan zat besi.