Protein membentuk organ, otot, kulit, dan hormon untuk dapat lebih kuat dan sehat. Tubuhmu membutuhkan protein untuk memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh. Ketika kamu mengalami kekurangan protein, maka fungsi tubuh tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.Padahal, protein dari makanan adalah sumber dari asam amino esensial untuk memastikan tubuh mendapatkan energi. Tak heran julukan untuk protein adalah “the building blocks of life”. Kekurangan protein memang kerap terjadi, terutama saat kamu sedang menjalani diet ketat, memiliki kondisi medis tertentu, stres, atau sudah lanjut usia. Yuk kenali dampak akibat dari kekurangan protein bagi kesehatan tubuhmu :

  • Kehilangan massa otot

Seperti yang telah disebutkan, protein adalah bahan utama pembangun otot.  Saat asupan proteinmu tidak memadai, tubuh akan mengambil protein dari otot rangka untuk mempertahankan jaringan, sehingga fungsi tubuh tetap bisa normal. Akibatnya, kekurangan protein dapat menyebabkan pengecilan massa otot dari waktu ke waktu, terutama pada orang lansia. Sebuah penelitian yang dilakukan pada pria dan wanita lanjut usia menemukan bahwa kehilangan otot lebih besar di antara kelompok yang makan protein dalam jumlah paling sedikit. Penelitian lain pun juga menemukan hal yang sama, di mana peningkatan asupan protein dapat memperlambat degenerasi otot seiring bertambahnya usia.

  • Terganggunya imunitas tubuh

Akibat kekurangan protein juga dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh Anda. Terganggunya imunitas tubuh dapat meningkatkan risiko atau keparahan infeksi. Umumnya, ini terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan protein yang parah. Satu penelitian pada tikus menunjukkan bahwa mengikuti diet yang hanya terdiri dari 2% protein dapat memperparah infeksi influenza dibandingkan dengan mengikuti diet yang menyediakan protein sebanyak 18%. Bahkan, asupan protein yang sedikit rendah dari biasanya pun dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh. Hal ini dibuktikan oleh satu studi kecil pada wanita yang lebih tua yang menjalani diet rendah protein selama 9 minggu secara signifikan respons kekebalan tubuhnya menurun.

  • Penumpukan lemak pada hati

Penumpukan lemak terjadi karena adanya akumulasi lemak di dalam sel hati. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan, terbentuknya jaringan parut, dan gagal hati. Orang-orang yang gemuk dan memiliki kebiasaan minum alkohol sering kali menjadi sasaran empuk penyakit ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ini berkaitan dengan gangguan sintesis protein pengangkut lemak (lipoprotein) yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati.

  • Edema

Edema merupakan kondisi yang ditandai dengan kulit menggembung dan membengkak, dan ini adalah gejala klasik dari penyakit kwashiorkor. Penyebab utama edema adalah rendahnya kadar albumin serum, yang mana ini adalah protein paling melimpah di bagian plasma darah. Salah satu fungsi utama albumin adalah mempertahankan tekanan onkotik, yaitu kekuatan yang menarik cairan ke dalam sirkulasi darah. Albumin akan mencegah penumpukan cairan di jaringan atau bagian tubuh lainnya. Jika kadar albumin ini menurun, maka kekurangan protein yang parah dapat menyebabkan tekanan onkotik menurun. Akibatnya, cairan jadi menumpuk di jaringan dan menyebabkan pembengkakan (edema).

  • Menurunkan kepadatan mineral tulang

Protein berperan penting untuk menjaga kekuatan dan kepadatan tulang. Jika asupannya rendah, maka dapat menurunkan kepadatan mineral tulang dan meningkatkan risiko patah tulang. Satu studi menemukan bahwa peningkatan asupan protein dapat menurunkan risiko patah tulang pinggul pada wanita pascamenopause hingga 69%. Terlebih lagi, protein hewani memberikan manfaat terbesar dalam hal ini. Penelitian lainnya yang dilakukan pada wanita pascamenopause dengan patah tulang pinggul juga menunjukkan bahwa mengonsumsi 20 gram suplemen protein setiap hari selama setengah tahun dapat memperlambat pengeroposan tulang hingga 2,3%.

  • Nafsu makan meningkat

Ketika asupan protein tidak mencukupi, tubuhmu akan berusaha mengatasinya dengan meningkatkan nafsu makan dan mendorongmu untuk menemukan sesuatu untuk dimakan. Kamu mungkin mengidam makanan terus-menerus dan sering kali membutuhkan camilan di antara waktu makan. Hal ini dikarenakan protein adalah zat gizi yang paling mengenyangkan, sehingga membantu membuat kamu unutk kenyang lebih lama. Tidak heran jika kamu kekurangan makronutrien ini, kamu akan mudah lapar sepanjang hari. Studi menunjukkan bahwa makan makanan berprotein tinggi (dibandingkan dengan makanan berkarbohidrat tinggi) dapat merangsang sekresi sejumlah hormon kenyang, seperti PYY dan GLP-1. Hormon-hormon ini dapat meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan makan berikutnya. Inilah mengapa asupan protein yang kurang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan obesitas. Di sisi lain, peningkatan asupan protein dapat memangkas asupan kalorimu secara keseluruhan dan meningkatkan penurunan berat badan.

Agar program dietmu lebih maksimal kamu juga perlu berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kebugaran dan membantumu membakar kalori yang telah kamu makan. Saat masa pandemi seperti ini olahraga di rumah lebih baik untuk dilakukan karena intensitas bertemu orang lain menjadi lebih sedikit. Tapi bagi kamu yang tetap memiliki waktu luang untuk datang ke pusat kebugaran juga bisa tetap berolahraga dengan memperhatikan protokol kesehatan yang diterapkan. Olahrag di rumah akan lebih menyenangkan dengan memiliki panduan video latihan yang telah disusun oleh trainer profesioanal agar olahraga yang kamu lakukan mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu kamu bisa mengikuti program Hawa Gym Home Workout yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan nih. Kamu akan mendapat panduan video latihan, e-book pola makan, gratis konsultasi dengan dokter dan trainer profesional jika mengalami kendala selama latihan, hemat waktu dan bensin, diskon merchant dan masih banyak lagi. Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi website: https://homeworkout.hawagym.com/ yaa