Apakah kamu sudah mencoba berbagai cara menurunkan berat badan, tapi tak kunjung berhasil? Kesulitan dalam menurunkan berat badan diyakini sebagai salah satu tanda dari metabolisme yang lambat. Penyebabnya bisa berasal dari faktor genetik, aktivitas fisik, hingga kebiasaan sehari-hari.

Metabolisme adalah proses ketika tubuh mengubah zat gizi dari makanan dan minuman menjadi energi. Beberapa orang memiliki laju metabolisme yang cepat, tetapi ada pula yang lebih lambat. Perbedaan ini bisa memengaruhi kondisi tubuh kamu , termasuk soal berat badan. Apa saja penyebab laju metabolisme lambat dan apa pula efeknya bagi erat badanmu? Simak ulasannya berikut ini.

Berikut beberapa faktor yang dapat memperlambat laju metabolismemu :

1. Jarang beraktivitas fisik

Zat gizi yang kamu dapatkan dari makanan akan diolah menjadi energi agar tubuh bisa beraktivitas. Apabila kamu jarang beraktivitas fisik, tubuh akan lebih sedikit membakar energi yang masuk sehingga proses perubahan energi dalam tubuhmu dapat berjalan lebih lambat. Ketika kamu tidak berolahraga, tubuh menyimpan lebih banyak lemak dan metabolisme akan berjalan dengan lebih lambat. Inilah mengapa orang yang makan banyak tetapi jarang beraktivitas fisik cenderung mudah mengalami kenaikan berat badan. Kamu bisa memulai rutinitas olahraga untuk meningkatkan laju metabolisme dalam tubuh di rumah. Olahraga di rumah akan lebih menyenangkan dengan memiliki panduan video latihan yang telah disusun oleh trainer profesioanal agar olahraga yang kamu lakukan mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu kamu bisa mengikuti program Hawa Gym Home Workout yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan nih. Kamu akan mendapat panduan video latihan, e-book pola makan, gratis konsultasi dengan dokter dan trainer profesional jika mengalami kendala selama latihan, hemat waktu dan bensin, diskon merchant dan masih banyak lagi. Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi website: https://homeworkout.hawagym.com/ yaa.

2. Asupan kalori terlalu sedikit

Mungkin kamu pernah mengira bahwa dengan membatasi asupan makanan, kamu bisa menurunkan berat badan. Padahal, kebiasaan ini justru membuat metabolisme menjadi lebih lambat. Pasalnya, tubuh  menganggap bahwa kamu sedang kelaparan. Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita gemuk yang mengonsumsi 420 kalori per hari selama 4 – 6 bulan justru mengalami penurunan laju metabolisme. Kondisi ini bahkan berlanjut setelah mereka menambah asupan kalorinya selama lima minggu kemudian.

3. Membatasi asupan protein

Protein merupakan salah satu zat gizi yang paling penting untuk menjaga fungsi tubuh. Tak sedikit orang yang kekurangan protein karena membatasi makanannya selama diet. Padahal protein bisa meningkatkan laju pembentukan energi sebesar 20 – 30 persen. Walaupun diet dengan membatasi makanan dapat membuat metabolisme jadi lambat, asupan protein yang tinggi dapat meminimalisasi hal ini. Studi pun menunjukkan bahwa protein memberikan rasa kenyang yang mencegah keinginan untuk makan berlebihan.

4. Banyak mengonsumsi makanan berlemak

Makanan berlemak rupanya juga memiliki peran dalam menentukan laju metabolismemu. Lemak merupakan zat gizi yang penting, tapi konsumsi makanan berlemak yang berlebihan justru bisa menyebabkan penumpukan jaringan lemak. Pada saat yang sama, timbunan lemak membuat metabolisme menjadi lambat karena tubuh mu memiliki banyak cadangan energi. Lama-kelamaan, jaringan lemak akan bertambah banyak dan menyebabkan kenaikan berat badan.

5. Kurang tidur

Kamu mungkin telah mengetahui bahwa kurang tidur bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit dan menyebabkan kelelahan pada esok harinya. Selain itu, kurang tidur juga bisa membuat metabolisme menjadi lebih lambat dan memicu kenaikan berat badan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Spaeth dan kawan-kawan pada 2015. Selain menurunkan laju metabolisme pada waktu istirahat, kurang tidur juga bisa mengganggu metabolisme glukosa dan menyebabkan gula darah tinggi.

6. Sering mengalami stres

Tubuhmu memproduksi hormon kortisol saat kamu menghadapi stres, tekanan, atau situasi yang mengancam. Hormon ini memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk mekanisme penyimpanan energi dan cadangan energi berupa lemak. Pelepasan kortisol sebenarnya bertujuan agar tubuh mampu menghadapi stres dengan baik. Akan tetapi, hormon ini juga bisa meningkatkan nafsu makan, memperlambat laju metabolisme, dan pada akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan.